Sabtu, 31 Desember 2011

10 Cara Membangun Kepercayaan Diri

1. Jaga Ketenangan untuk mendapat sambutan yang hebat
“Untuk mendapat sambutan yang hebat, periksa dulu rasa percaya diri Anda di depan pintu. Kalau rasa nyaman sudah muncul, Anda akan merasakan ketenangan. Keraguan dapat merusak pertunjukan yang paling elegan sekalipun. Jika Anda tidak kenal seorangpun hampirilah seseorang yang berada di belakang ruangan. Anda punya kesempatan menemukan wajah yang bersahabat” Nancy Friday, author of Our Looks, Our Lives

2. Kuasai Ruangan
“Anda harus belajar mengatasi fobia bergual. Siapkan mental sebelum masuk ruangan. Lalu, berjalanlah dengan anggun/tenang. Jika Anda tidak mengenal seorang pun di pesta, bergabunglah dengan satu kelompok, tersenyum dan perkenalkan diri Anda, katakan: ‘Saya tidak kenal seorang pun di pesta ini. Boleh saya bergabung dengan Anda semua?’ Cara ini biasanya mendapatkan sambutan yang simpatik dan hangat, dan orang akan segera mengajak ngobrol.” Miss Mingle (alias Jeanne Martinet), pengarang The Art of Mingling.


3. Jangan malu mengingat-ingat nama
“Jika Anda lupa nama seseorang ingatlah, hal ini juga pernah terjadi pada siapa pun yang percaya diri atau pun tidak. Makanya, tidak perlu terlalu malu. Pertama, akui Anda lupa namanya. Kedua, tepuk telapak tangan Anda ke kepala dengan mimik menyesal, dan katakan, ‘Saya bahkan tidak bisa mengingat nama ibu sendiri!’ Dengan cara ini, lawan bicara dengan suka hati menyebutkan kembali namanya. Lalu katakan saja, ‘Saya janji deh tidak pernah lupa lagi,’ dan lanjutkan percakapan.” Ahli etiket Letitia Baldrige, pengarang Letitia Baldrige’s Complete Guide to the New Manners for the 90′s.

4. Ceritakan pengalaman hebat
“Hindari bercerita dengan gaya lelucon. Orang sering berpikir, ketika bercerita, mereka harus mencapai kilimaks. Tapi kalau klimaks itu tidak menyenangkan, sama juga bo’ong. Anda harus punya minat personal yang dalam. Cerita tidak perlu terjadi pada Anda, si pencerita, selama Anda mampu mengalirkan cerita dengan balik. Ingat-ingat detil mana yang penting. Bahasa tubuh oke-oke saja selama itu alamiah. Tapi, cerita yang bagus dan menyakinkan butuh sedikit ‘bunga-bunga’.” Malachy McCourt, author of A Monk Swimming

5. Tetap tenang dan tersenyumlah
“Jika Anda gugup lakukan aktivitas aerobik cepat dan singkat, seperti jumping jaks. Kemudian, fokuskan perhatian. Temukan tempat yang tenang untuk menyendiri dan tarik nafas sebelum masuk ruangan. Setelah itu, bernafaslah dengan pelan. Sekali Anda masuk ke ruangan, ambil tempat di depan orang. Di jamin Anda tidak bakal kehilangan perhatian mereka. Tersenyumlah. Siapa pun akan memperhatikan dan mendengarkan orang yang tersenyum pada mereka.” Valerie Adami, direktur program di Weist-Barron School of Television Acting, New York.

6. Minta Kenaikan Gaji
“Hampiri bos Anda pagi-pagi dan bilang secara informal, ‘Saya minta waktu sebentar saja hari ini.’ Biarkan dia yang menentukan kapan bisa bertemu Anda. Ketika berhadapan face-to-face, katakan, ‘Saya benar-benar menikmati pekerjaan ini dan bekerja untuk Anda.’ Dan, buatlah daftar kontribusi selama ini. Kemudian spekulasi aja:’Bisakah Anda pertimbankan kenaikan gaji untuk saya?’ Jangan sebut jumlah yang spesifik kecuali ditanya. Akhiri percakapan dengan, ‘Tolong, jangan terlalu dipikirikan saat ini.’ Dengan cara ini, bos Anda tidak merasa disinggung kekuasaannya dan barangkali dia berbaik hati menawarkan kenaikan itu dalam beberapa hari.” Lauran Wiesenthal, mitra di New York Legal Search Consulting Firm Corrao, Miller, Rush,& Wiesenthal.

7. Jadilah penawar yang baik
“Kunci mendapatkan penawaran yang adil adalah pertama, kerjakan PR Anda. Ambilah satu edisi Consumer Reports, bicara pada teman-teman, cari informasi tentang barang apa yang betul-betul Anda inginkan. Selalu minta lebih atau tawar kurang dari limit. Jika Anda ragu, pikirkan lagi semalaman.” Michael Donaldson, pengarang Negotiating for Dummies.

8. Ganti ketakutan dengan strategi
“Letakutan itu sama dengan luka. Ketakutan menunjuk apa yang mengganggu Anda. Ketika berlatih untuk sebuah pertandingan, saya terluka. Sejak itu, saya jadi takut melompat. Saya harus belajar menggantikan ketakutan dengan strategi. Cara terbaik: bayangkan sebuah situasi di kepala Anda, lalu bergeraklah ke tempat yang paling menakutkan. Berikutnya, beralih ke sesuatu yang menenangkan (misal, ke pantai waktu senja). Lalu, bayangkan diri Anda berjalan dengan gerakan tanpa cacat sementara tubuh dan pikiran santai. Yang terpenting kondisikan pikiran untuk menggantikan ketakutan dengan sukses.” Picabo Street, Olympic Skiing Champion.

9. Jangan terintimidasi
“Hentikan semua pikiran buruk di kepala. Kemudian visualisasikan diri Anda sedang mendorong orang lain sampai 30 meter jauhnya. Bayangkan dia sebagai titik putih dan hitam yang sangat kecil. Cara ini segera membalikkan semua perasaan inferior. Sekali melepaskan beban mental itu, Anda ingin menjadi orang pertama yang mengatakan sesuatu sehingga kontrol percakapan ada di tangan Anda. Jangan katakan apa pun yang kompetitif atau defensif; alih-alih, tanyakan saja sesuatu yang pribadi seperti,’Bagaimana keluarga Anda?’” Anankha K. Chandler, certified hypnotherapist and author of Therapist in a Box: Emotional Healing.

10. Lontarkan lelucon yang natural
“Jangan pernah mengumumkan ANda bakal melucu. Sebab, ekspektasi orang-orang bakal tinggi. Dan ada kemungkinan Anda gagal. Lelucon yang natural berasal dari percakapan, sehingga orang-orang terhanyut sebelum tahu apa yang sedang Anda ceritakan. Tidak perduli cerita Anda mengenai siapa atau kapan terjadinya, selalu awali dengan ‘waktu sedang menuju ke sini.’ Buat mereka percaya hal itu benar-benar terjadi. Orang-orang akan lebih terlibat ketika kejadiannya memang baru. Jika lelucon Anda bisa membuat rumah seolah-olah runtuh, jangan anggap keberuntungan yang sama pada lelucon berikutnya. Selalu tinggalkan mereka dengan rasa penasaran.”

10 Kunci Sukses

Bagi sebagian orang, berbisnis bisa jadi merupakan suatu hal yang mustahil. Bukan karena mereka tidak mau, bukan karena mereka tidak ingin, namun mustahil karena mereka betul-betul berfikir  bahwa berbisnis adalah suatu hal yang mustahil.
Banyak orang bermimpi menjadi orang besar, memiliki banyak harta, kedudukan, pangkat, jabatan, bahkan bermimpi bisa menjelajahi segala penjuru dunia kapan pun ia mau. Tetapi hal tersebut hanya sebatas mimpi. Mimpi yang seakan tak akan pernah terwujud, bahkan sangat-sangat jauh mampu diraih, bukan karena ia tidak mau, tetapi karena ia berfikir bahwa hal ini hanya sebatas mimpi.
Siapa yang salah? Apakah salah jika kita memiliki mimpi? Banyak diantara kita yang membatasi kemampuan diri kita sendiri karena kita menciptakan dinding-dinding pembatas psikis yang tentu hal tersebut menghambat perkembangan kemampuan kita secara fisik. Banyak diantara kita yang merasa tidak PD (Percaya Diri) justru ketika diberi kebebasan untuk berfikir, bertindak, untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik.
Bisnis adalah bisnis. Bisnis bukanlah sebuah hal yang didapat karena anda merupakan anak keturunan konglomerat, pengusaha kaya, ataupun  produk turunan lainnya. Anda hanya akan bisa sukses dalam berbisnis, ketika anda betul-betul mendalami apa yang ada didalamnya, totalitas didalamnya. Banyak orang sukses  kita tahu bahwa mereka sukses dalam bisnisnya, karena mereka memang tekun, optimis, dan selalu menikmati segala proses yang ada didalamnya. Sebelum masa kejayaannya, tentu masa-masa sulit pernah dilaluinya. Segala hambatan, tantangan, bukan dimaknai sebagai sebuah rintangan, namun justru menjadi pemicu diri kita untuk dapat lulus dari ujian yang ada.
Hidup adalah putaran roda kehidupan. Jika saat ini kita sedang berjalan dalam keadaan menanjak, bergembiralah, yakinkan diri anda, bahwa didepan sana akan ada jalan turunan. Kita terlahir bukan sebagai seorang yang ahli, namun keahlian kita akan lahir dari kesungguhan kita dalam belajar, berproses dalam melakukan sesuatu, hingga kita menjadi ahli.
Jennie S. Bev, seorang konsultan, entrepreneur, penulis dan edukator di San Francisco Bay Area, dan juga merupakan salah seorang warga Indonesia yang “sukses” berkompetisi pada iklim ketat Amerika, beliau mengedepankan  Sepuluh (10) Kepribadian Orang Sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa pengusaha sukses lainnya.
  1. Keberanian untuk berinisiatif.
  2. Tepat waktu.
  3. Tenang melayani dan memberi.
  4. Membuka diri terlebih dahulu.
  5. Senang bekerja sama dan membina hubungan baik.
  6. Senang mempelajari hal-hal baru.
  7. Jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama.
  8. Berani menanggung resiko.
  9. Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat).
  10. Comfortable in their own skin” Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih” dari lawan bicaranya

Nilai Islam dalam Konservasi SDA

Dan janganlah kalian membuat kerusakan di atas muka bumi setelah Allah memperbaikinya.” (Qs. Al-A’raaf : 56)
Surat di atas menunjukkan bahwa Allah memberikan sebuah titipan kepada manusia untuk menjaga dan melindungi apa yang sudah diciptakanNya. Sumber daya alam merupakan rahmat dari Allah SWT yang harus dijaga dan dilindungi keberadaannya. Untuk itu sebagai umat manusia yang diturunkan sebagai khalifah di muka bumi, seharusnyalah kita memelihara dan menjaga apa yang sudah diciptakan oleh Allah SWT. Sering terjadinya bencana alam seperti longsor, itu diakibatkan karena kita sebagai manusia sudah merusaknya.

Upaya-upaya konservasi atau pelestarian lingkungan hidup selama ini lazimnya selalu dilakukan dengan pendekatan saintifik. Dengan pendekatan saintifik ini masalah-masalah kerusakan hutan dan sumberdaya alam pada umumnya dijelaskan dengan bahasa-bahasa akademik yang seringkali sulit dipahami oleh masyarakat awam, misalnya penggunaan istilah efek rumah kaca, penipisan lapisan ozon, deforestasi, dan lain sebagainya. Pada kondisi tertentu, penggunaan pendekatan demikian memang tidak bisa dielakkan karena upaya-upaya konservasi selama ini seakan identik dengan inisiatif dari kalangan akademisi dan praktisi yang belajar di universitas-universitas. Sejauh ini masih tergolong langka aktivis yang melakukan upaya konservasi dengan pendekataan keyakinan (faith and conservation).

Di sisi lain, Islam sesungguhnya memiliki warisan yang sangat kaya dari sumber-sumber Al Quran dan Hadits, yang mengajarkan bagaimana seharusnya manusia memelihara alam. Namun disayangkan selama ini pengajaran agama Islam amat sedikit menyentuh aspek lingkungan hidup, sementara yang paling dominan diajarkan adalah aspek-aspek ubudiyah dan muamalah, yang terfokus pada hubungan manusia dengan sang Pencipta dan hubungan antar manusia. Dengan berbagai peristiwa bencana alam yang terjadi berulang-ulang di negeri ini, kita sepatutnya juga kembali kepada ajaran-ajaran Al-Quran dan Hadits untuk mencari penjelasan bagaimana sesungguhnya Sang Pencipta telah menetapkan manusia sebagai khalifah di bumi dengan segala tanggung jawabnya.

Ajaran Islam dalam Melindungi SDA

Aturan-aturan substantif syari’at yang berkaitan dengan lingkungan ditemukan dalam kitab-kitab fiqh, terutama cabang mu’amalat atau perniagaan, di bawah topik-topik seperti menghidupkan lahan kosong/terlantar (Ihya Al Mawat), kawasan yang dilindungi (hima) dan harim yaitu cagar alam yang digunakan untuk melindungi sumber daya air.   Ihya Al Mawat (menghidupkan tanah yang mati) merupakan salah satu khasanah hukum Islam yang dijumpai dalam syariat. Al-Mawat artinya tanah yang belum dikelola sehingga belum produktif bagi manusia.
Sedangkan kata al-ihya artinya hidup atau menghidupkan. Maka arti harfiah dari Ihya al-mawat adalah usaha mengelola lahan yang masih belum bermanfaat menjadi berguna bagi manusia. Oleh karena itu menghidupkan tanah yang tidak produktif merupakan petunjuk syariat secara mutlak. Di Nagari-nagari, banyak sekali lahan-lahan yang terlantar dan tidak produktif. Tanah-tanah ini banyak yang tidak dimanfaatkan sehingga banyak ditumbuhi alang-alang. Lahan-lahan tersebut termasuk juga lahan-lahan kritis yang memerlukan rehabilitasi agar dapat digunakan dan menjadi produktif bagi manusia.

Harim adalah cagar alam yang digunakan untuk melindungi sumber daya air. Air tidak dapat dimiliki secara pribadi dalam bentuk alamiahnya, dalam bentuk sumber dan asalnya. Ia milik umum dan tetap demikian sepanjang ia masih banyak tersedia, seperti sungai besar. Semua orang boleh menggunakan dalam ukuran yang wajar, tetapi mereka tidak boleh menghambur-hamburkannya dalam konsumsi yang berlebihan, atau merusak mutunya dengan pencemaran.

Hima adalah suatu kawasan yang khusus dilindungi oleh pemerintah (Imam negara dan Khalifah) atas dasar syariat guna melestarikan hidupan liar serta hutan. Nabi pernah mencagarkan kawasan sekitar madinah sebagai hima’ guna melindungi lembah, padang rumput dan tumbuhan yang ada didalamnya. Nabi melarang masyarakat mengolah tanah tersebut karena lahan itu untuk kemaslahatan umum dan kepentingan pelestariannya, Nabi SAW pernah bersabda: “Tidak ada hima’ kecuali milik Allah dan Rasulnya” (Riwayat Al-Bukhari).

Ke depan, ajaran Islam tentang perlindungan SDA alam ini perlu di sebarluaskan, mengingat kondisi SDA yang sudah mulai rusak. Banyak cara yang sudah dilakukan oleh berbagai pihak baik itu pemerintah maupun NGO untuk memberikan pemahaman tentang menjaga lingkungan, akan tetapi upaya tersebut tidak berjalan dengan maksimal. Islam sesungguhnya mengajarkan kepada hambanya cara untuk melindungi sumber daya alam yang ada di muka bumi ini, jika kita ingin mengenal lebih dekat akan Tuhan. Alam memang ciptaan Tuhan yang agung, dan berdasarkan agama –khususnya Islam— manusia merupakan khalifah yang diberikan amanah untuk mengelola sekaligus menjaga alam. Oleh karena itu spirit agama sangat diperlukan dalam membantu pemahaman dan kesadaran akan pentingnya memelihara alam

Kamis, 29 Desember 2011

Bakteri

BAKTERI

Bakteri  merupakan  organisme  yang  paling  banyak  jumlahnya  dan  tersebar  luas dibandingkan  mahluk  hidup yang  lain . Bakteri  adalah  organisme  uniselluler dan prokariot  yang berukuran  renik (mikroskopis).  Bakteri  pertama ditemukan  oleh Anthony van  Leeuwenhoek  pada 1674  dengan  menggunakan  mikroskop  buatannya  sendiri.  Istilah bacterium  diperkenalkan  di  kemudian  hari  oleh  Ehrenberg  pada  tahun 1828. dengan ciri-ciri :

1.      Bersel tunggal  (uniselluler)
2.      Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3.      Umumnya bergerak bebas bahkan  terdapat beberapa bakteri yang mempunyai  alat gerak flagel.
4.      Memiliki  ukuran  tubuh  yang  mikroskopis, ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5.      Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6.      Hidup bebas atau  parasit

Struktur Bakteri

1.      Dinding sel berfungsi sebagai alat proteksi dasn memberi bentuk pada bakteri.
2.      Membran  sel  adalah  membran yang  membungkus sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3.      Sitoplasma adalah cairan sel tempat berlangsungnya kehidupan bakteri.
4.      Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA yang berfungsi untuk sintesa protein.
5.      Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
6.      Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu (pathogen) berfungsi untuk perlindungan diri terhadap antibodi dari sel inang.
7.      Flagel adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel yang berfungsi untuk alat gerak untuk bakteri tertentu.
8.      Pilus  adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, yang berfungsi sebagai alat lekat kepada bakteri lain.

Bentuk Bakteri



1.      Coccus (Bulat)
a.       Monokokus : sel bakteri kokus tunggal
b.      Diplokokus : 2 sel bakteri kokus berdempetan
c.       Tetrakokus : 4 sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d.      Sarkina : 8 sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e.       Streptokokus : lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f.       Stapilokokus : lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan.

2.      Basil (Batang)
a.       Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b.      Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c.       Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3.      Spiral
a.       Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b.      Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c.       Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

Alat Gerak Bakteri
Alat  gerak  pada  bakteri berupa flagel dengan struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagel memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagel memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri.


Berdasarkan pewarnaan Gram (Gram strain)
1.      Bakteri gram-positif : dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Misalnya Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.
2.      Bakteri gram-negatif, dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.

Berdasarkan kebutuhan oksigen
1.      Bakteri aerob :  bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter. Nitrosococcus.
2.      Bakteri anaerob : tidak membutuhkan oksigen bebas untuk  mendapatkan energi, misalnya Micrococcus denitrificans.

Berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan organik)
1.      Autotrop : menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Bakteri autotrop, berdasarkan sumber energinya dibedakan atas: fotoautotrop (sumber energi dari cahaya) dan kemoautotrop (sumber energi dari hasil reaksi kimia)
2.      Heterotrop : tidak menyusun makanan sendiri, memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain. Termasuk bakteri heterotrop adalah bakteri saprofit, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme.

Perkembangbiakan bakteri
Bakteri umumnya melakukan reproduksi secara aseksual  (vegetatif = tak kawin)  dengan membelah diri. Pembelahan  sel  pada  bakteri adalah  pembelahan  biner  yaitu  setiap  sel membelah  menjadi  dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan  tiga cara yaitu:
1.      Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik (DNA) dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2.      Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3.      Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum (bervariasi menurut spesies bakterinya) adalah :
1.      Suhu
2.      Derajat  keasaman atau pH
3.      Konsentrasi garam
4.      Sumber nutrisi
5.      Zat-zat sisa metabolisme,
6.      Zat kimia dll

 Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
1.      Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter  aceti pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus  pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylenum  pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
2.      Berperan dalam fiksasi nitrogen, yaitu : Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan.
3.      Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas  yang  berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
4.      Pembuatan gas, contohnya : Methanomonas methanica (pembentukan biogas / CH4)
5.      Penghasil antibiotik contohnya, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1.      Menyebabkan Penyakit Pada Manusia, contohnya : Clostridium tetani (Tetanus), Vibrio comma (kolera), Mycrobacterium tuberculosis (TBC), Salmonella thyposa (Tipus), Diplococcus pneumoniae ( Radang paru-paru)
2.      Menyebabkan Penyakit  pada Hewan, contohnya : Bacillus antrachis (antraks)
3.      Menyebabkan  Penyakit pada Tanaman, contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau).



Bagaimana Cara Tumbuhan Bergerak?

Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas Atau daya peka terhadap rangsangan.


Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa tunas tumbuh ke atas, sedangkan kar tumbuh ke bawah? Dan mengapa pula sulur tanaman membelit pada benda yang disentuhnya?
Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
GERAK TROPISME
Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut tropisme. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu fototropisme, geotropisme, hidrotropisme dan tigmotropisme.
1. Fototropisme
Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat kamu amati pada tumbuhan yang hidup di alam bebas. Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya. Tropisme yang disebabkan oleh rangsangan cahaya disebut fototropisme atau dapat juga disebut he;iotropisme karena rangsangan cahayanya adalah cahaya matahari.
Pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas. Bila gerak tersebut mengarah ke sumber rangsangan disebut fototropisme positif, misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya.
Sedangkan gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut fototropisme negatif, misalnya gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya.
2. Geotropisme
Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.
Contoh lain dari geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah geotropisme positif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon pertumbuhan.
3. Hidrotropisme
Gerak tropisme yang lainnya adalah gerak tumbuh akar yang dipengaruhi oleh ketersediaan air tanah. Biasanya akar tumbuh lurus ke arah bawah untuk memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh membelok ke arah yang cukup air. Dengan demikian, arah pertumbuhan mungkin tidak searah dengan gaya tarik bumi. Gerak akar menuju sumber air disebut hidrotropisme positif.
4. Tigmotropisme
Tanaman anggur mempunyai sulur yang membelit pada dahan lain. bisa juga, sulur tersebut membelit pada benda yang disentuhnya, misalnya ajir. Gerak tumbuh karena rangsangan sentuhan tersebut disebut tigmotropisme. Atau dapat juga disebut haptotropisme, berasal dari kata thigma yang berarti singgungan atau hapto yang berarti sentuhan.
Bagaimana sulur dapat tumbuh membelit ajir? Pada sisi sulur yang menyentuh ajir, pertumbuhan sel-selnya melambat sehingga bagian tersebut lebih pendek dari pada sisi sulur yang tidak menyentuh ajir. Akibatnya, sulur tumbuh melengkung ke arah ajir dan mengelilingi ajir. Dengan demikian sulur akan membelit ajir atau pohin lain yang disentuhnya.
Ada pula gerak-gerak tropisme lainnya seperti termotropisme yaitu bila suatu bagian atau organ tumbuhan bergerak ke arah sumber panas ata sebaliknya (menjauhi). Demikian pula tumbuhan yang hidup di dalam perairan yang mengalir, Seperti sungai berarus deras. Aliran air mempengaruhi arah gerak tumbuh sehingga geraknya digolongkan sebagai gerak reotropisme.
GERAK NASTI
Gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut gerak nasti. gerak nasti juga disebabkan oleh perubahan tekanan turgor. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan ada beberapa macam gerak nasti, antara lain fotonasti, termonasti dan tigmonasti.
1. Fotonasti
Bunga pukul empat akan mekar pada sore hari karena rangsangan cahaya matahari pada saat itu. Arah mekarnya bunga tersebut tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari yang datang dari arah barat. Gerak seperti ini disebut gerak nasti. Gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya matahari seperti pada bungan pukul empat disebut fotonasti.
2. Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Seperti yang terjadi pada bunga tulip, terbukanya (mekarnya) bunga tulip terjadi pada hari-hari hangat yaitu pada musim semi.
3. Tigmonasti
Apabila daun tumbuhan putri malu disentuh, terutama daunnya disentuh pelan-pelan, maka daun akan bergerak menutup seperti layu. Dalam waktu tertentu setelah sentuhan daun akan kembali normal. Bila sentuhan diperkeras maka gejala seperti layu bertambah banyak, demikian pula waktu pemulihannya akan semakin lama. Daerah sentuhan yang paling peka adalah di daun atau sendi daun.
Arah penutupan daun tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak ini disebut nasti. Nasti yang terjadi karena sentuhan seperti pada putri malu disebut tigmonasti. Gerak menutupnya daun putri malu terjadi karena adanya perubahan tekanan turgor pada tangkai daunnya. Seperti yang telah diketahui bahwa di dalam sel-sel terdapat cairan sel sehingga ada tekanan turgor. Di dalam daun, tangkai, dan batang terdapat suatu zat yang dapat mengalir dari tempat sentuhan ke tempat lain yang menyebabkan perubahan tekanan turgor. Oleh karena itu, begitu daun atau batang disentuh, maka terjadi kehilangan tekanan turgor dan terjadi gerak yang akibatnya terlihat seperti layu. Tekanan turgor akan pulih kembali beberapa saat kemudian setelah sel-selnya terisi cairan lagi.
GERAK TAKSIS
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
1. Fototaksis
Taksis yang disebabkan oleh rangsangan cahaya disebut fototaksis. Gerak fototaksis terjadi pada ganggang hijau Chlamydomonas yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat, maka akan tercapai batas tertentu dimana justru Chlamydomonas dengan tiba-tiba akan berbalik arah dan berenang menjauhi cahaya. Dengan demikian terjadi perubahan yang semula gerak fototaksis positif kemudian menjadi gerak fototaksis negatif. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya, yaitu tumbuhan akan mendekati cahaya sebelum melebihi batas toleransinya dan akan menjauhi bila telah melebihi batas toleransinya.
Selain ganggang hijau, gerak ini juga terjadi pada Euglena dan jamur Pilobolus.
2. Kemotaksis
Selain sinar ada pula zat lain yang mampu berfungsi sebagai rangsang gerak taksis. Bakteri oksigen pada umumnya bergerak ke tempat-tempat yang menghasilkan atau banyak mengandung oksigen. Contoh gerak taksis terjadi juga pada sel gamet tumbuhan lumut. Spermatozoid pada arkegonium juga bergerak karena tertarik oleh sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel gamet betina. Taksis yang disebabkan oleh zat kimia seperti ini disebut kemotaksis. 

Senin, 26 Desember 2011

Strategi Pemanfaatan Bank Gen untuk Konservasi Plasma Nutfah Tanaman

ABSTRACT
Strategic Use of the Bank Gene for the Conservation of Plant Germplasm. Semuel Leunufna. Convention on Biological Diversity held in Rio de Jenairo, Brasil, 1992, granted the right to posses and to manage the genetic resources to the countries in which the materials exist and evolve. This decision is surely beneficial for the diveloping/tropical countries which posses a great diversity of the biological resources, but at the same time it obligates them to participate actively in the conservation and sustainable use of the resources. Implementation of the Rio convention through ex situ conservation specificly through gene banks has been given a serious attention both by IPGRI and various nations in the world. Ex situ conservation through gene bank is useful as the back up to the in situ conservation and provides an easy means to access and to use the collected germplasm, beside its uses in the genetic improvement of the materials, readiness of the materials to be used in research, environmental restoration and recovery of genetic base in specific areas as well as in plant breeding. These benefits may be realized through a clear definition of the objectives followed by an effective implementation of an organizational structure and activities of the gene bank such as leadership, accession entry, reproduction, evaluation, collection, documentation and distribution. Furthermore, implementation of the results of Rio convention through ex situ conservation both nationally in several countries and internationally through the coordination of IPGRI as well as some challenges faced by Indonesia are discussed.
Key words: Genetic resources, bank gene, ex situ
Sejak berakhirnya konvensi biodiversitas di Rio de Jenairo, Brasil, 1992, plasma nutfah atau sumber daya genetik tidak lagi merupakan kekayaan dunia di mana setiap penduduk dunia dapat mengeksplorasi, mengklaim hak kepemilikan (mempatenkan) dan memanfaatkannya secara bebas, akan tetapi merupakan kekayaan setiap negara di mana sumber daya genetik itu berada dan berkembang (sebagai aset nasional tiap negara).
Konvensi Rio yang menghasilkan 42 artikel dan telah diratifikasi oleh 178 negara di dunia, tentunya merupakan suatu produk yang sangat menguntungkan bagi negara-negara berkembang yang umumnya tersebar di wilayah tropis dengan kepemilikan keragaman genetik sangat tinggi baik hewan, tumbuhan maupun mikroorganisme serta ekosistem di mana mereka hidup dan berkembang. Hak souverenitas (hak penguasaan) yang dilimpahkan memungkinkan negara-negara yang sebagian besar kurang maju secara ekonomi maupun kemampuan teknologi dibandingkan dengan negara-negara di belahan bumi lainnya, dapat memanfaatkan kekayaan alam yang ada, serta keuntungan yang muncul sebagai akibat pemanfaatan keragaman genetik dimaksud oleh pihak manapun (benefit sharing).
Bersamaan dengan diakuinya hak kepemilikan/penguasaan terhadap keragaman genetik, terkait pula kewajiban menjaga, memelihara agar kekayaan yang dimiliki tidak sampai dieksploitasi secara ilegal atau mengalami erosi bahkan kepunahan. Kelalaian menjalankan kewajiban tersebut tidak hanya akan menyebabkan kehilangan yang tidak dapat kembali dan tidak dapat diganti dari sumber daya genetik serta habitatnya tetapi juga peluang pengembangan lanjut organisme lainnya (melalui proses pemuliaan), berkurangnya daya dukung sumber daya hayati lainnya (misalnya ketersediaan air dan udara bersih) maupun pergeseran iklim global (misalnya melalui eksploitasi hutan secara tidak bertanggung-jawab).
Bank gen sebagai bagian dari pendekatan konservasi ex situ (konservasi keragaman hayati di luar habitat aslinya) mendapat penekanan yang lemah dalam konvensi Rio yang lebih menitikberatkan pada pendekatan konservasi ekosistem daripada pendekatan spesies. Hal ini tercermin dari pernyataan bahwa konservasi ex situ hanya merupakan pilihan terakhir atau pelengkap dari konservasi in situ (konservasi keragaman hayati pada habitat aslinya). Akan tetapi, dengan semakin disadarinya kelebihan dan keterbatasan masing-masing pendekatan, serta memper-hatikan dinamika spesies dan ekosistem maupun pengaruh aktivitas manusia, maka pendekatan metode integratif/holistik/komplementer perlu diadopsi (Heywood 2003). Pendekatan ini mengisyaratkan bahwa teknik atau pendekatan ilmu ataupun sosial perlu digunakan termasuk in situ, ex situ, inter situ, circa situ, introduksi kembali pengembalian populasi, yang dinilai sesuai untuk kasus tertentu pada kondisi tertentu (Maxtek dan Kell 2003).
Pada 1979-1980, Kuba kehilangan satu juta ton gula karena serangan penyakit karat terhadap satu varietas yang ditanam pada 40% lahan pertaniannya. Suatu ras baru bercak daun jagung merusak lebih dari 15% jagung USA di tahun 1970 karena gen sitoplasma yang sama digunakan untuk menghasilkan semua varietas utama. Di Korea, 74% dari 14 tanaman yang ditanam pada lahan pertanian tertentu di tahun 1985 telah diganti pada tahun 1993.
Dari 10.000 varietas gandum yang diusahakan di Cina pada tahun 1949, hanya tertinggal 1000 varietas pada tahun 1970. Sebagian besar varietas tanaman pertanian yang tercatat dalam sejarah di USA tidak lagi ditemukan saat ini; misalnya 7098 varietas apel yang dicatat dan dideskripsikan antara tahun 1804 sampai 1904, 86% dari jumlah tersebut telah hilang bersama dengan 95% kubis, 91% jagung, 94% ercis (pea), dan 81% tomat (Ford-Lloid 2003). Di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, 80% plasma nutfah yang dikoleksi berada dalam status rawan karena tidak tersedia areal koleksi (PPKS 2003).
Daftar contoh di atas dan banyak lagi contoh lainnya, baik yang terdokumentasi secara kuantitatif maupun yang tidak tercatat atau hanya teramati secara kualitatif, membuktikan bahwa kerawanan dan erosi genetik merupakan fenomena yang perlu mendapat perhatian serius, khususnya di bidang pertanian di mana keragaman genetik baik pada varietas budi daya maupun varietas liar merupakan aset bagi perakitan varietas unggul dalam produksi, ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik, kesesuaian agronomis, kualitas nutrisi, kesesuaian pasar, dan lain sebagainya.
Menurut Ausubel (1994) ada lima hal yang telah menyapu biodiversitas dari permukaan bumi yang dalam urutan intensitasnya adalah pengrusakan habitat, ledakan penduduk, perubahan iklim, penyakit, introduksi hewan-hewan eksotik seperti sapi, kambing, dan tikus. Maxtek dan Kell (2003) memformulasikannya dalam rumusan yang lebih detail sebagai destruksi, degradasi, dan fragmentasi habitat alami, eksploitasi berlebihan, perubahan sosio-ekonomi manusia, introduksi spesies eksotik yang bersaing, memangsa, atau berhibridisasi dengan spesies alami, perubahan praktek pertanian dan penggunaan lahan, serta bencana baik alami maupun buatan manusia.
Untuk merespon bahaya yang dihadapi sumber daya genetik, memenuhi kewajiban konvensi Rio, serta kewajiban mewariskan sumber daya alam dan genetik yang menjamin kelangsungan hidup generasi mendatang setelah mencukupkan kebutuhan hidup generasi masa kini maka konservasi ex situ melalui bank gen dewasa ini mendapat perhatian serius baik oleh badan dunia FAO melalui International Plant Genetic Resources Institut (IPGRI) bersama Pusat-pusat Penelitian Pertanian Internasional (International Agricultural Research Centre, IARC), maupun oleh pemerintahan negara-negara di dunia melalui bank gen pada tingkat nasional serta kerja sama regional.

Minggu, 25 Desember 2011

Memori Of Biologi A 2008

Perkenalkan inilah wajah anak biologi A 2008 yang sedang melaknsanakan Fieldtrip di Lembah Cilengkrang, Kabupaten Kuningan.
Dimulai Dari Kiri : Ayani, Dewi Yanuar, Feri Firmansyah (Saya), Rusli Hamzah, Nining Q, Nurul Octaviani, Hadi Antoni, Lala Lailaturohmah, Tety S.
Puspa
Schima wallichii (DC.) Korth

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Dilleniidae
                         Ordo: Theales
                             Famili: 
Theaceae
                                 Genus: 
Schima
                                     Spesies: Schima wallichii (DC.) Korth.

Sinonim :
Schima bancana    Miq
Schima crenata     Korth
Schima chasiana   Dyer
Schima mollis        Dyer
Schima noronhae  Reinw ex Blum

Puspa, seru, atau medang gatal (Schima wallichii) adalah sejenis pohon penghasil kayu pertukangan berkualitas sedang. Pohon ini termasuk ke dalam keluarga teh (Theaceae), dan menyebar luas mulai dari Nepal, melalui Asia Tenggara, hingga ke Papua Nugini. Disebut medang gatal karena pohon ini memiliki lapisan semacam miang di bawah pepagannya, yang keluar berhamburan ketika digergaji dan menimbulkan rasa gatal di kulit. Nama spesiesnya diberikan untuk menghormati N. Wallich (1786 – 1854), ahli botani berkebangsaan Denmark yang telah berjasa mengembangkan Kebun Raya Kalkuta

Pohon ini juga dikenal dengan aneka nama daerah, seperti simartolu (Bat.); medang miang (Mink.); mĕdang sĕru, sĕru (Bk.); kĕmĕtru (Lamp.); huru batu, huru manuk, puspa (Sd.); puspa (Jw.). Di Ketapang, Kalimantan Barat, pohon ini dikenal dengan nama penaga.